Naufal Faris Naufal is a System Administrator with years of experience in the information technology industry. He is passionate about Cloud Servers, Networking, and IT infrastructure management. He also writes tutorials and articles about Information Technology, helping others learn and grow in the tech world. Follow on LinkedIn

Panduan Konfigurasi Virtual Chassis Juniper QFX5100

Virtual Chassis adalah fitur pada perangkat Juniper yang memungkinkan beberapa switch beroperasi sebagai satu unit logis. Artikel ini menjelaskan langkah-langkah konfigurasi Virtual Chassis pada Juniper QFX5100 dengan dua metode pengaturan prioritas:

  1. Prioritas Berdasarkan Master Priority.
  2. Prioritas Berdasarkan Preprovisioned Mode.

Metode 1: Master Priority

Master Priority adalah metode pengaturan prioritas di mana Anda menentukan prioritas masing-masing anggota Virtual Chassis secara manual menggunakan parameter mastership-priority. Switch dengan nilai prioritas tertinggi akan ditetapkan sebagai Master Routing Engine (RE). Jika terjadi kegagalan pada Master, anggota dengan prioritas berikutnya akan mengambil alih peran Master. Metode ini memberikan kontrol penuh kepada administrator untuk menentukan hirarki failover.

Contoh penggunaan:

  • Member 0 memiliki prioritas 140 (Switch utama).
  • Member 1 memiliki prioritas 130 (Switch Cadangan).

Metode ini berguna jika Anda ingin menentukan secara spesifik urutan failover berdasarkan kebutuhan jaringan.

Konfigurasi Switch Master

  • Masuk ke mode konfigurasi:

configure

  • Sinkronisasi konfigurasi antar anggota Virtual Chassis:

set system commit synchronize

  • Aktifkan graceful-switchover untuk memastikan failover yang mulus:

set chassis redundancy graceful-switchover

  • Aktifkan nonstop-routing untuk meminimalkan gangguan pada trafik routing:

set routing-options nonstop-routing

  • Aktifkan nonstop-bridging untuk meminimalkan gangguan pada trafik bridging:

set protocols layer2-control nonstop-bridging

  • Nonaktifkan pendeteksian split:

set virtual-chassis no-split-detection

  • Atur prioritas mastership:

set virtual-chassis member 0 mastership-priority 140
set virtual-chassis member 1 mastership-priority 130

  • Terapkan konfigurasi:

Commit and-quit

  • Terapkan konfigurasi Virtual Chassis Port (VCP):

request virtual-chassis vc-port set pic-slot 0 port 49

Konfigurasi Switch Backup

  • Masuk ke mode konfigurasi:

configure

  • Sinkronisasi konfigurasi antar anggota Virtual Chassis:

set system commit synchronize

  • Terapkan konfigurasi:

commit

  • Terapkan konfigurasi Virtual Chassis Port (VCP):

request virtual-chassis vc-port set pic-slot 0 port 49

Output Metode 1:

Output metode 1 menunjukkan hasil dari perintah show virtual-chassis pada perangkat Juniper QFX5100 yang menggunakan prioritas master berdasarkan Master Priority. Berikut adalah penjelasan singkat dari output tersebut:

  • Member ID 0 (FPC 0) memiliki prioritas 140 dan berperan sebagai Master. Ini ditandai dengan simbol * di kolom Role.
  • Member ID 1 (FPC 1) memiliki prioritas 130 dan berperan sebagai Backup, siap mengambil alih jika Master mengalami kegagalan.
  • Virtual Chassis Mode diatur sebagai Enabled, memastikan kedua switch beroperasi sebagai satu unit logis.
  • Kolom Interface menunjukkan bahwa koneksi antar anggota dilakukan melalui port VCP (VCP-255/0/49).

Konfigurasi ini mengimplementasikan failover terstruktur berdasarkan nilai prioritas master.

Metode 2: Prioritas Berdasarkan Preprovisioned Mode

Preprovisioned Mode adalah metode pengaturan prioritas di mana Anda menentukan peran dan informasi spesifik setiap anggota Virtual Chassis berdasarkan nomor serial perangkat. Mode ini memungkinkan konfigurasi dilakukan sebelum perangkat terhubung secara fisik ke Virtual Chassis.

Dalam mode ini, Anda dapat:

  1. Menetapkan peran (seperti routing-engine) untuk setiap anggota.
  2. Memetakan nomor serial perangkat ke konfigurasi.

Keuntungan dari mode ini adalah kemampuan untuk memastikan perangkat yang dihubungkan ke Virtual Chassis langsung dikenali dan berfungsi sesuai peran yang telah ditentukan. Hal ini sangat berguna untuk jaringan besar dengan banyak perangkat yang memerlukan konfigurasi terpusat.

Contoh:

  • Member 0 dengan serial number TA3715xxxxxx diatur sebagai Master Routing Engine.
  • Member 1 dengan serial number TA3716xxxxxx diatur sebagai Backup Routing Engine.

Konfigurasi Master Switch

  • Masuk ke mode konfigurasi:

configure

  • Sinkronisasi konfigurasi antar anggota Virtual Chassis:

set system commit synchronize

  • Aktifkan graceful-switchover:

set chassis redundancy graceful-switchover

  • Aktifkan nonstop-routing:

set routing-options nonstop-routing

  • Aktifkan nonstop-bridging:

set protocols layer2-control nonstop-bridging

  • Tetapkan mode preprovisioned:

set virtual-chassis preprovisioned

  • Nonaktifkan pendeteksian split:

set virtual-chassis no-split-detection

  • Atur peran dan serial number anggota Virtual Chassis:

set virtual-chassis member 0 role routing-engine set virtual-chassis member 0 serial-number TA3715xxxxxx

set virtual-chassis member 1 role routing-engine set virtual-chassis member 1 serial-number TA3716xxxxxx

  • Terapkan konfigurasi:

commit and-quit

  • Terapkan konfigurasi Virtual Chassis Port (VCP):

request virtual-chassis vc-port set pic-slot 0 port 49

Konfigurasi Backup Switch

  • Masuk ke mode konfigurasi:

configure

  • Sinkronisasi konfigurasi antar anggota Virtual Chassis:

set system commit synchronize

  • Terapkan konfigurasi:

commit and-quit

  • Terapkan konfigurasi Virtual Chassis Port (VCP):

request virtual-chassis vc-port set pic-slot 0 port 49

Output Metode 2:

Output metode 2 menunjukkan hasil konfigurasi Virtual Chassis pada Juniper QFX5100 menggunakan Preprovisioned Mode. Dalam output ini, Member ID 0 (FPC 0) dengan serial number yang diawali TA3715 memiliki prioritas 129 dan berperan sebagai Master, ditandai dengan simbol * pada kolom Role. Member ID 1 (FPC 1) dengan serial number yang diawali TA3716 juga memiliki prioritas 129, tetapi berperan sebagai Backup, siap mengambil alih peran Master jika terjadi kegagalan.

Mode Virtual Chassis ditampilkan sebagai Enabled, menunjukkan bahwa konfigurasi berhasil dilakukan, dan perangkat beroperasi sebagai satu unit logis. Koneksi antar anggota dilakukan melalui port Virtual Chassis Port (VCP) yang tercantum pada kolom Interface sebagai VCP-255/0/49. Konfigurasi ini memastikan pengelolaan perangkat berdasarkan peran yang telah ditentukan sebelumnya dengan nomor serial masing-masing anggota.

Verifikasi Virtual Chassis

show virtual-chassis vc-port

  • Menampilkan status dan konfigurasi Virtual Chassis Port (VCP) pada perangkat.
  • Berguna untuk memastikan bahwa port VCP telah aktif dan terhubung dengan benar antar anggota Virtual Chassis.

show virtual-chassis

  • Menampilkan informasi umum tentang status Virtual Chassis, termasuk anggota, peran (Master/Backup), prioritas, dan nomor serial.
  • Digunakan untuk memverifikasi bahwa semua anggota terdeteksi dengan benar dan konfigurasi telah diterapkan.

show virtual-chassis mode

  • Menampilkan mode operasi Virtual Chassis (misalnya, Enabled, Preprovisioned, atau lainnya).
  • Berguna untuk memastikan bahwa mode konfigurasi yang diinginkan telah aktif.

Kesimpulan

Konfigurasi Virtual Chassis pada Juniper QFX5100 memungkinkan pengelolaan beberapa switch sebagai satu unit logis, meningkatkan efisiensi dan keandalan jaringan. Dengan dua metode prioritas — Master Priority untuk kontrol failover yang fleksibel dan Preprovisioned Mode untuk konfigurasi perangkat berdasarkan nomor serial — administrator dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan jaringan. Pastikan untuk selalu melakukan verifikasi konfigurasi setelah pengaturan untuk memastikan fungsionalitas yang optimal.

Naufal Faris Naufal is a System Administrator with years of experience in the information technology industry. He is passionate about Cloud Servers, Networking, and IT infrastructure management. He also writes tutorials and articles about Information Technology, helping others learn and grow in the tech world. Follow on LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *