A. Yahya Hudan Permana Selamat Membaca ! Semoga bermanfaat Artikel yang kami buat ya !

Teknologi RAID, Pengertian, Tipe, dan Perbedaannya

Teknologi RAID saat ini sedang banyak digunakan, terlebih ketika suatu user ingin menginginkan data atau layanan pada server nya harus selalu 24/7 dan harus selalu siap ketika terjadi kendala apapun, RAID merupakan teknologi yang digunakan untuk sistem redudansi yang memungkinkan kita untuk mereplikasi sebuah disk ke beberapa disk yang lebih dari 1 dimana ketika salah satu disk yang kita punya rusak, maka data yang ada didalam disk tersebut masih tetap ada dan tetap bisa diakses karena masih ada disk replikasi hasil dari teknologi tersebut

Pengertian RAID

RAID atau Redundant Array of Independent Disks merupakan suatu teknologi di dalam penyimpan data computer seperti hardisk maupun SSD, yang dipakai untuk melakukan implementasi aplikasi atau fitur toleransi kesalahan di media penyimpanan computer dengan cara redundansi atau penumpukkan data dengan software maupun hardware RAID. Jadi, RAID adalah organisasi disk memory dengan system akses parallel dan redundansi yang memberikan hasil resultan kelajuan disk yang lebih cepat.

  • RAID merupakan sekumpulan disk drive yang dianggap oleh sistem operasi sebagai sebuah drive logical tunggal.
  • Data didistribusikan (disalurkan) ke drive fisik.
  • Kapasitas redundant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas (penggunaan sandi),yang menjamin pemulihan data ketika terjadi kegagalan disk.

Teknik RAID

Metode utama menyimpan data dalam array adalah:

  • Striping – memisahkan aliran data menjadi blok-blok dengan ukuran tertentu (disebut “block size”) kemudian menulis blok-blok ini melintasi RAID satu per satu. Cara penyimpanan data ini memengaruhi kinerja.
  • Mirroring adalah teknik penyimpanan di mana salinan data yang identik disimpan pada anggota RAID secara bersamaan. Jenis penempatan data ini memengaruhi toleransi kesalahan serta kinerja.
  • Parity adalah teknik penyimpanan yang digunakan metode striping dan checksum. Dalam teknik paritas, fungsi paritas tertentu dihitung untuk blok data. Jika drive gagal, blok yang hilang dihitung ulang dari checksum, memberikan toleransi kesalahan RAID.

Tujuan RAID

tujuan dari RAID itu sendiri ada 3, yaitu stripping untuk kecepatan data, mirroring untuk keamanan data ataupun keduanya. Pada awalnya teknologi RAID ini diperuntukan hanya untuk server karena server sangat membutuhkan kapasistas, kecepatan dan keamanan data yang tinggi sehingga mutlak dibutuhkan.

Level-Level RAID

dalam teknologi RAID dikenal dengan istilah level, dimana level ini menunjukkan fungsi dan layanan yang berbeda-beda pada tiap levelnya, berikut adalah beberapa level RAID yang sering digunakan :

  • Raid level 0
    RAID 0 merupakan non-redundant disk array, tidak memiliki redundansi sama sekali. skema ini memberikan peningkatan performa dan penambahan media penyimpanan namun tanpa toleransi fault. Semakin banyak disk yang digunakan semakin besar pula kemungkinan disk failurenya. peningkatan bandwidth namun memiliki resiko kehilangan data yang lebih besar. Biasanya digunakan untuk komputer yang membutuhkan performa dan kapasistas yang besar, bukan reliabilitas, seperti pada lingkungan super-computing
  • RAID level 1
    Skema yang digunakan pada RAID 1 adalah mirrorring. data yang dituliskan pada satu drive akan diduplikasi atau dituliskan juga pada drive lainnya. pada umumnya skema ini diterapkan dengan 2 harddisk/diskdrive tapi aplikasi mengunakan 3 atau lebih disk drive juga memungkinkan. dengan skema ini didapatkan data yang reliable, kerusakan pada satu disk tidak akan mempengaruhi disk yang lain, sistem akan tetap bekerja selama salah satu disk berada dalam kondisi yang baik. kekurangannya adalah penurunan performa pada penulisan data.
  • RAID Level 6
    pada RAID Level ini disebut juga redundansi P + Q Jadi, jika disk data yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah n + 2 disk.
  • RAID 10
    RAID level 0 + 1 dan 1 + 0 ini merupakan kombinasi dan RAID level 0 dan 1. RAID Level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0 + 1, sekumpulan disk di-strip,kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data yang sama. Kombinasi Iainnya yaitu RAID 1 + 0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan,dan kemudian hasil pasangan mirromya di-strip.

Tipe RAID

Selain level-level RAID diatas, terdapat juga 2 Tipe RAID yaitu, RAID Hardware dan RAID Software

  • RAID Hardware
    membangun sebuah raid dari sisi software/OS. biasanya jika kita menggunakan linux, pada awal setup partisi, kita dengan mudah bisa melakukan raid sesuai dengan kebutuhan.
  • RAID Software
    Raid jenis hardware ini lebih baik daripada jenis software dari segi kecepatan baca dan tulis ke storage. Raid hardware juga dilengkapi baterai untuk menyimpan cache storage yaitu bbu atau cache vault.

Kesimpulan

RAID merupakan teknologi yang memberikan solusi terhadap masalah ketersediaan ukuran, reliablitias data, dan performa I/O media penyimpanan. Secara konsep masing-masing RAID memiliki kelebihan dan kekurangan yang merupakan trade-off dari kecepatan, kualitas, dan harga. Pemilihan dan penggunaan RAID sebaiknya disesuaikan dengan performa yang ingin diperoleh dan budjet yang ada, sehingga bisa tepat sasaran, untuk artikel lainnya bisa dibaca disini ya https://www.cloudaja.id/artikel/ Semoga Bermafaat !

sumber :
https://www.natanetwork.com/portal/knowledgebase/113/Pengertian-tentang-raid-hardware-dan-raid-software.html
https://www.monitorteknologi.com/pengertian-raid/

A. Yahya Hudan Permana Selamat Membaca ! Semoga bermanfaat Artikel yang kami buat ya !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *