Muhammad Habib Ulil A Salah satu penulis CloudAJA, hobby programming, dan fokus juga di sistem administrator dengan pengalaman beberapa tahun di industri teknologi informasi. Keahlian saya mencakup pengembangan dan manajemen situs web, pemrograman dalam berbagai bahasa seperti PHP, C++, dan Python, serta pengelolaan infrastruktur IT.

Pengertian Tier Data Center dan Tingkatannya

Pengertian Tier Data Center dan Tingkatannya

Dalam dunia teknologi informasi, pusat data atau data center menjadi sangat penting untuk menyimpan, mengelola, dan menyediakan data serta aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Salah satu aspek penting dalam memilih data center yang tepat adalah memperhatikan tingkatannya, atau biasa disebut tier.

Pengertian Tier Data Center

Tier adalah standar yang digunakan untuk menggambarkan level kualitas dan keandalan pusat data. Tier ini dikeluarkan oleh Uptime Institute, organisasi independen yang memantau dan menilai tingkat kualitas pusat data di seluruh dunia. Ada empat tingkat tier data center, masing-masing memiliki persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai kualifikasi tersebut.

Tingkat Tier Data Center

Tier 1: Basic Capacity

Tier 1 adalah tier paling dasar dan paling sederhana. Pusat data tier 1 memiliki kebutuhan minimum untuk fungsi utama, seperti listrik dan pendingin, serta memiliki keandalan sekitar 99,671%. Tier 1 ini biasanya digunakan oleh perusahaan kecil yang tidak memerlukan keamanan atau keandalan yang sangat tinggi, dan tidak terlalu tergantung pada aksesibilitas.

Data center yang memenuhi standar tier 1 hanya menjamin ketersediaan sebesar 99,671%, yang berarti ada waktu henti sekitar 28,8 jam setiap tahun.

Tier 2: Redundant Capacity Components

Persyaratan Tier 2 ini lebih tinggi daripada tier 1. Dimana Tier 2 memiliki tingkat keandalan sekitar 99,741%, dengan komponen cadangan (redundant) untuk menghindari downtime yang tidak terduga. Tingkatan Tier 2 cocok untuk perusahaan menengah yang membutuhkan keamanan dan keandalan lebih tinggi daripada tier 1.

Dibandingkan dengan pusat data tier 1, pusat data tier 2 menawarkan tingkat ketersediaan yang lebih tinggi sebesar 99,741%, dengan waktu henti yang tidak melebihi 1361 menit setiap tahun.

Tier 3: Concurrently Maintainable

Selanjutnya adalah Tier 3, tingkat yang lebih tinggi dari tier 2 dan memiliki tingkat keandalan sekitar 99,982%. Memiliki sistem redundansi yang lebih baik dan memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan atau perbaikan tanpa mempengaruhi kinerja pusat data secara keseluruhan. Tingkatan Tier 3 cocok untuk perusahaan besar yang membutuhkan keandalan dan keamanan tinggi.

Data Center di tingkatan ini menawarkan tingkat ketersediaan sebesar 99,982%, dengan waktu henti maksimum hanya 95 menit per tahun.

Tier 4: Fault Tolerant

Terakhir adalah Tier 4, yakni tier tertinggi dan memiliki persyaratan yang paling ketat. Tier 4 memiliki tingkat keandalan sekitar 99,995%, dengan sistem redundansi penuh dan kemampuan untuk menangani masalah dengan cepat tanpa downtime yang signifikan. Tier 4 cocok untuk perusahaan besar yang sangat mengandalkan aksesibilitas untuk menjalankan operasi bisnis mereka dan menghindari downtime yang dapat berdampak besar pada perusahaan.

Di tingkat ini, Data center menawarkan ketersediaan sebesar 99,995%, dengan waktu henti tahunan yang tidak melebihi 26 menit.

Kesimpulan

Dalam pemilihan data center, tier menjadi salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan. Semakin tinggi tier dari pusat data, semakin tinggi keamanan, keandalan, dan ketersediaan yang ditawarkan. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa semakin tinggi tier dari pusat data, semakin tinggi biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan kebutuhan bisnis dan anggaran yang dimiliki sebelum memilih tier data center yang sesuai. Cloud VPS Termurah kualitas terbaik dengan

Muhammad Habib Ulil A Salah satu penulis CloudAJA, hobby programming, dan fokus juga di sistem administrator dengan pengalaman beberapa tahun di industri teknologi informasi. Keahlian saya mencakup pengembangan dan manajemen situs web, pemrograman dalam berbagai bahasa seperti PHP, C++, dan Python, serta pengelolaan infrastruktur IT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *