Naufal Faris Naufal is a System Administrator with years of experience in the information technology industry. He is passionate about Cloud Servers, Networking, and IT infrastructure management. He also writes tutorials and articles about Information Technology, helping others learn and grow in the tech world. Follow on LinkedIn

Hot Standby Router Protocol (HSRP): The Next Level Networking.

Dalam dunia jaringan komputer, ketersediaan tinggi adalah salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan. Hot Standby Router Protocol (HSRP) adalah solusi yang dirancang untuk memastikan bahwa jaringan tetap beroperasi meskipun terjadi kegagalan pada salah satu router. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang HSRP, cara kerjanya, manfaat, dan cara konfigurasi yang tepat.

Apa itu HSRP?

HSRP adalah protokol yang dikembangkan oleh Cisco untuk menyediakan ketersediaan tinggi pada jaringan IP. Protokol ini memungkinkan beberapa router untuk bekerja sama dalam menyediakan satu alamat IP virtual yang dapat diakses oleh perangkat di jaringan. HSRP pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 dan telah menjadi standar de facto untuk redundansi router.

Mengapa HSRP Diperlukan?

Ketersediaan tinggi sangat penting dalam jaringan, terutama untuk aplikasi yang memerlukan koneksi terus-menerus. HSRP mengatasi masalah berikut:

  • Downtime: Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan setelah kegagalan router.
  • Redundansi: Menyediakan jalur alternatif untuk lalu lintas jaringan jika router utama gagal.

Cara Kerja HSRP

HSRP bekerja dengan cara berikut:

  • Arsitektur HSRP: Terdapat dua jenis router dalam HSRP: router aktif dan router cadangan. Router aktif bertanggung jawab untuk mengirimkan lalu lintas, sementara router cadangan siap mengambil alih jika router aktif gagal.
  • Proses Pemilihan Router Aktif: Router dengan prioritas tertinggi akan menjadi router aktif. Jika router aktif gagal, router cadangan dengan prioritas tertinggi akan mengambil alih.
  • Mekanisme Failover: HSRP secara otomatis mendeteksi kegagalan dan melakukan failover tanpa intervensi manual.
  • Penggunaan Virtual IP Address: Semua perangkat di jaringan menggunakan satu alamat IP virtual untuk berkomunikasi, yang memudahkan pengelolaan.

Kelebihan dan Kekurangan HSRP

AspekKelebihan HSRPKekurangan HSRP
Ketersediaan JaringanHSRP memastikan jaringan tetap beroperasi meskipun ada kegagalan pada router.Keterbatasan dalam skala besar; mungkin tidak ideal untuk jaringan yang sangat besar.
DowntimeMengurangi downtime dengan mekanisme failover yang cepat.Masalah kompatibilitas dengan beberapa protokol redundansi lainnya.
FleksibilitasDapat digunakan dalam berbagai skenario jaringan, dari kecil hingga besar.Alternatif seperti VRRP dan GLBP mungkin lebih sesuai untuk beberapa situasi.
PengelolaanMemudahkan pengelolaan dengan penggunaan alamat IP virtual.Konfigurasi yang kompleks dapat memerlukan pemahaman mendalam tentang protokol.
KeandalanMeningkatkan keandalan jaringan secara keseluruhan.Keterbatasan dalam pengaturan prioritas dan pemilihan router aktif.

Konfigurasi HSRP

Untuk mengkonfigurasi HSRP pada router Cisco, ikuti langkah-langkah berikut:

Topologi

DevicesInterfaceIPSubnet
Core-RouterLoopback02.2.2.2255.255.255.255
GigabitEthernet0/0192.168.10.3255.255.255.0
Standby IP192.168.10.1
GigabitEthernet0/110.10.10.1255.255.255.252
Backup-RouterLoopback03.3.3.3255.255.255.255
GigabitEthernet0/0192.168.10.2255.255.255.0
Standby IP192.168.10.1
GigabitEthernet0/110.10.10.5255.255.255.252
Other-RouterLoopback01.1.1.1255.255.255.255
GigabitEthernet0/010.10.10.6255.255.255.252
GigabitEthernet0/110.10.10.2255.255.255.252
GigabitEthernet0/2192.168.20.1255.255.255.0
Multilayer SwitchNo Configuration
Layer 2 SwitchNo Configuration

Note: Pastikan Anda Telah melakukan Konfigurasi IP Address pada Seluruh Perangkat Termasuk PC dan Routing OSPF pada Semua Router.

Konfigurasi

  • Core Router
Router# configure terminal  
Router(config)# hostname R-Core
R-Core(config)# interface Loopback0  
R-Core(config-if)# ip address 2.2.2.2 255.255.255.255  
R-Core(config-if)# exit  
R-Core(config)# interface GigabitEthernet0/0  
R-Core(config-if)# ip address 192.168.10.3 255.255.255.0  
R-Core(config-if)# standby 10 ip 192.168.10.1
R-Core(config-if)#standby 10 priority 255
R-Core(config-if)#standby 10 preempt
R-Core(config-if)# no shutdown 
R-Core(config-if)# exit  
R-Core(config)# interface GigabitEthernet0/1  
R-Core(config-if)# ip address 10.10.10.1 255.255.255.252  
R-Core(config-if)# no shutdown 
R-Core(config-if)# exit
R-Core(config)# router ospf 1  
R-Core(config-router)# router-id 2.2.2.2  
R-Core(config-router)# network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0  
R-Core(config-router)# network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0  
R-Core(config-router)# network 10.10.10.4 0.0.0.3 area 0  
R-Core(config-router)# end  
R-Core# write memory  
  • Backup Router
Router# configure terminal  
Router(config)# hostname R-Backup
R-Backup(config)# interface Loopback0  
R-Backup(config-if)# ip address 3.3.3.3 255.255.255.255  
R-Backup(config-if)# exit  
R-Backup(config)# interface GigabitEthernet0/0  
R-Backup(config-if)# ip address 192.168.10.2 255.255.255.0  
R-Backup(config-if)# standby 10 ip 192.168.10.1  
R-Backup(config-if)#standby 10 priority 150
R-Backup(config-if)#standby 10 preempt
R-Backup(config-if)# no shutdown  
R-Backup(config-if)# exit  
R-Backup(config)# interface GigabitEthernet0/1  
R-Backup(config-if)# ip address 10.10.10.5 255.255.255.252  
R-Backup(config-if)# no shutdown  
R-Backup(config-if)# exit  
R-Backup(config)# router ospf 1  
R-Backup(config-router)# router-id 3.3.3.3  
R-Backup(config-router)# network 10.10.10.4 0.0.0.3 area 0  
R-Backup(config-router)# network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0  
R-Backup(config-router)# network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0  
R-Backup(config-router)# end  
R-Backup# write memory  
  • Other Router
Router# configure terminal  
Router(config)# hostname Other-Router  
Other-Router(config)# interface Loopback0  
Other-Router(config-if)# ip address 1.1.1.1 255.255.255.255  
Other-Router(config-if)# exit  
Other-Router(config)# interface GigabitEthernet0/0  
Other-Router(config-if)# ip address 10.10.10.6 255.255.255.252  
Other-Router(config-if)# no shutdown  
Other-Router(config-if)# exit  
Other-Router(config)# interface GigabitEthernet0/1  
Other-Router(config-if)# ip address 10.10.10.2 255.255.255.252  
Other-Router(config-if)# no shutdown  
Other-Router(config-if)# exit  
Other-Router(config)# interface GigabitEthernet0/2  
Other-Router(config-if)# ip address 192.168.20.1 255.255.255.0  
Other-Router(config-if)# no shutdown  
Other-Router(config-if)# exit  
Other-Router(config)# router ospf 1  
Other-Router(config-router)# router-id 1.1.1.1  
Other-Router(config-router)# log-adjacency-changes  
Other-Router(config-router)# network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0  
Other-Router(config-router)# network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0  
Other-Router(config-router)# network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0  
Other-Router(config-router)# network 10.10.10.4 0.0.0.3 area 0  
Other-Router(config-router)# end  
Other-Router# write memory  

Verifikasi HSRP

  • Router Core
R-Core#show standby 
GigabitEthernet0/0 - Group 10
  State is Active
    5 state changes, last state change 00:00:28
  Virtual IP address is 192.168.10.1
  Active virtual MAC address is 0000.0C07.AC0A
    Local virtual MAC address is 0000.0C07.AC0A (v1 default)
  Hello time 3 sec, hold time 10 sec
    Next hello sent in 2.219 secs
  Preemption enabled
  Active router is local
  Standby router is 192.168.10.2
  Priority 255 (configured 255)
  Group name is hsrp-Gig0/0-10 (default)
  • Router Backup
R-Backup#show standby 
GigabitEthernet0/0 - Group 10
  State is Standby
    7 state changes, last state change 00:00:54
  Virtual IP address is 192.168.10.1
  Active virtual MAC address is 0000.0C07.AC0A
    Local virtual MAC address is 0000.0C07.AC0A (v1 default)
  Hello time 3 sec, hold time 10 sec
    Next hello sent in 0.141 secs
  Preemption enabled
  Active router is 192.168.10.3
  Standby router is local
  Priority 150 (configured 150)
  Group name is hsrp-Gig0/0-10 (default)

Dalam verifikasi HSRP antara router R-Core dan R-Backup, terlihat bahwa router R-Core berada dalam status aktif dengan alamat IP virtual 192.168.10.1 dan prioritas 255, menjadikannya sebagai router aktif saat ini. Router R-Core memiliki alamat IP 192.168.10.2 sebagai router cadangan, dan preemption diaktifkan, memungkinkan router dengan prioritas lebih tinggi untuk mengambil alih jika diperlukan. Di sisi lain, router R-Backup berada dalam status standby dengan alamat IP virtual 192.168.10.1 dan prioritas 150, menjadikannya sebagai router cadangan.

  • Simulasi HSRP Router Core Aktif
C:\>tracert 192.168.20.2

Tracing route to 192.168.20.2 over a maximum of 30 hops: 

  1   0 ms      0 ms      0 ms      192.168.10.3
  2   0 ms      0 ms      0 ms      10.10.10.2
  3   0 ms      0 ms      0 ms      192.168.20.2

Trace complete.

Simulasi HSRP Router Core Non-Aktif

C:\>tracert 192.168.20.2

Tracing route to 192.168.20.2 over a maximum of 30 hops: 

  1   0 ms      0 ms      0 ms      192.168.10.2
  2   0 ms      0 ms      0 ms      10.10.10.6
  3   0 ms      0 ms      0 ms      192.168.20.2

Trace complete.

Simulasi HSRP menunjukkan dua skenario: pertama, ketika router R-Core aktif, dan kedua, ketika router tersebut non-aktif. Dalam skenario aktif, traceroute ke alamat IP 192.168.20.2 menunjukkan bahwa paket melewati router 192.168.10.3 dan 10.10.10.2 sebelum mencapai tujuan, dengan waktu respons yang sangat cepat (0 ms). Sebaliknya, dalam skenario non-aktif, traceroute ke alamat yang sama menunjukkan jalur yang sama, tetapi melalui router 192.168.10.2, yang menunjukkan bahwa meskipun R-Core non-aktif, konektivitas tetap terjaga melalui router cadangan. Ini menegaskan bahwa HSRP berfungsi dengan baik, memastikan ketersediaan jaringan meskipun terjadi kegagalan pada router utama.

Kesimpulan

Hot Standby Router Protocol (HSRP) adalah solusi yang efektif untuk memastikan ketersediaan tinggi dalam jaringan. Dengan memahami cara kerja dan cara konfigurasi HSRP, Anda dapat meningkatkan keandalan jaringan Anda secara signifikan. Dalam dunia yang semakin bergantung pada konektivitas, HSRP menjadi alat yang sangat berharga bagi para profesional IT.

Naufal Faris Naufal is a System Administrator with years of experience in the information technology industry. He is passionate about Cloud Servers, Networking, and IT infrastructure management. He also writes tutorials and articles about Information Technology, helping others learn and grow in the tech world. Follow on LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *