Pendahuluan
Dalam jaringan komputer, DHCP VLAN Cisco adalah kombinasi penting yang memungkinkan segmentasi jaringan dan distribusi otomatis alamat IP. VLAN (Virtual LAN) memisahkan segmen jaringan secara virtual tanpa perlu perangkat fisik tambahan, sementara DHCP VLAN Cisco memastikan bahwa setiap perangkat yang terhubung ke VLAN menerima alamat IP secara otomatis. Ini membantu dalam mengelola lalu lintas jaringan secara lebih efisien.
Artikel ini akan membahas cara mengonfigurasi VLAN dan DHCP menggunakan Cisco Packet Tracer, sebuah software simulasi jaringan yang populer. Dengan menggabungkan VLAN dan DHCP, Anda dapat memastikan pengelolaan jaringan yang lebih terstruktur dan otomatis.
Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum mulai, pastikan Anda memiliki Cisco Packet Tracer terinstal di komputer. Kita akan menggunakan Packet Tracer untuk membuat simulasi topologi jaringan yang melibatkan beberapa VLAN dan DHCP server. Berikut adalah langkah-langkah awal yang harus disiapkan:
- Cisco Packet Tracer: Software simulasi jaringan
- Router: Sebagai DHCP server
- Switch: Untuk konfigurasi VLAN
- PC/Device: Untuk melakukan testing koneksi jaringan
Jika Sudah Buat Topologi Jaringan Seperti dibawah ini:
Topologi DHCP Vlan
Gambar di atas menunjukkan topologi jaringan yang terdiri dari sebuah router dan switch yang dikonfigurasi dengan tiga VLAN berbeda, masing-masing terhubung ke perangkat PC yang akan kita gunakan untuk pengujian.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah nama-nama VLAN dan deskripsi jaringannya:
Vlan Name
Pada tabel berikut, setiap VLAN diberi nama sesuai dengan divisi yang diwakilinya dalam jaringan perusahaan.
Vlan | Name |
Vlan10 | Accountant |
Vlan20 | IT |
Vlan30 | Management |
Vlan IP
Setiap VLAN diberikan rentang IP yang berbeda. Berikut adalah tabel yang menunjukkan IP jaringan masing-masing VLAN.
IP | Description |
192.168.10.0/24 | Vlan10 |
192.168.20.0/24 | Vlan20 |
192.168.30.0/24 | Vlan30 |
Dengan menggunakan rentang IP yang terpisah ini, kita dapat memisahkan segmen jaringan antar divisi yang berbeda dalam jaringan perusahaan. Selanjutnya, kita akan melanjutkan dengan konfigurasi DHCP untuk mendistribusikan IP ke perangkat-perangkat dalam setiap VLAN.
Konfigurasi DHCP Vlan
Setelah memisahkan jaringan menggunakan VLAN, langkah berikutnya adalah mengonfigurasi DHCP untuk mendistribusikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat-perangkat yang tergabung dalam masing-masing VLAN. Dengan demikian, setiap perangkat akan menerima alamat IP sesuai dengan jaringan VLAN yang telah kita buat sebelumnya.
Router Configuration
Pada tahap ini, kita akan melakukan konfigurasi router untuk bertindak sebagai DHCP server. Router ini akan mengelola pembagian alamat IP berdasarkan rentang yang telah kita tentukan untuk setiap VLAN.
Konfigurasi Hostname
Router>en
Router#configure terminal
Router(config)#hostname Router-Core
Penjelasan: en
digunakan untuk masuk ke mode EXEC istimewa. configure terminal
digunakan untuk masuk ke mode konfigurasi global. Perintah hostname Router-Core
mengubah nama router menjadi “Router-Core”, yang berguna untuk identifikasi router di jaringan yang lebih besar. Setiap subinterface diberikan alamat IP dalam VLAN yang sesuai.
Konfigurasi Subinterface dan VLAN
Router-Core(config)#interface gigabitEthernet 0/0.10
Router-Core(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router-Core(config-subif)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router-Core(config-subif)#interface gigabitEthernet 0/0.20
Router-Core(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router-Core(config-subif)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
Router-Core(config-subif)#interface gigabitEthernet 0/0.30
Router-Core(config-subif)#encapsulation dot1Q 30
Router-Core(config-subif)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
Router-Core(config-subif)#exit
Penjelasan: Router dikonfigurasi untuk menangani beberapa VLAN (10, 20, 30) pada satu interface fisik (gigabitEthernet 0/0) dengan membuat subinterface (0/0.10, 0/0.20, 0/0.30). Perintah encapsulation dot1Q menetapkan ID VLAN untuk setiap subinterface. Setiap subinterface diberikan alamat IP dalam VLAN yang sesuai.
Konfigurasi DHCP Pool
Router-Core(config)#ip dhcp pool vlan10
Router-Core(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0
Router-Core(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1
Router-Core(config)#ip dhcp pool vlan20
Router-Core(dhcp-config)#network 192.168.20.0 255.255.255.0
Router-Core(dhcp-config)#default-router 192.168.20.1
Router-Core(dhcp-config)#ip dhcp pool vlan30
Router-Core(dhcp-config)#network 192.168.30.0 255.255.255.0
Router-Core(dhcp-config)#default-router 192.168.30.1
Router-Core(config-subif)#exit
Penjelasan: Perintah ip dhcp pool vlan10 membuat pool DHCP untuk VLAN 10, di mana router akan mendistribusikan alamat IP dari jaringan 192.168.10.0/24 dan gateway default adalah 192.168.10.1. Konfigurasi serupa diterapkan pada VLAN 20 dan VLAN 30, dengan masing-masing menggunakan alamat IP 192.168.20.0/24 dan 192.168.30.0/24, serta gateway default 192.168.20.1 dan 192.168.30.1.
Konfigurasi DHCP Excluded Address
Router-Core(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.10.1
Router-Core(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.20.1
Router-Core(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.30.1
Penjelasan: Perintah ini mengecualikan alamat IP tertentu dari distribusi DHCP. Dalam kasus ini, alamat-alamat gateway untuk setiap VLAN (192.168.10.1
, 192.168.20.1
, dan 192.168.30.1
) dikecualikan agar tidak diberikan secara otomatis oleh DHCP ke perangkat lain.
Aktifkan Interface Fisik
Router-Core(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router-Core(config-if)#no shutdown
Penjelasan: Perintah ini mengaktifkan interface fisik gigabitEthernet 0/0
. Perintah no shutdown
memastikan interface diaktifkan (interface dalam kondisi down secara default).
Simpan Konfigurasi
Router-Core(config)#end
Router-Core#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Penjelasan: Perintah ini menyimpan konfigurasi saat ini (running-config
) ke konfigurasi awal (startup-config
). Konfigurasi yang disimpan akan tetap ada setelah router di-reboot, sehingga semua pengaturan akan dipertahankan.
Setelah router selesai dikonfigurasi, langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi switch untuk mendukung VLAN yang telah dibuat pada router.
Switch Configuration
Masuk ke Mode Privileged dan Konfigurasi Global
Switch>en
Switch#configure terminal
Switch(config)#hostname switch-distribusi
Penjelasan: en
digunakan untuk masuk ke mode EXEC istimewa (privileged mode). configure terminal
masuk ke mode konfigurasi global. Perintah hostname switch-distribusi
mengubah nama switch menjadi switch-distribusi untuk memudahkan identifikasi perangkat di jaringan.
Membuat VLAN dan Memberi Nama
switch-distribusi(config)#vlan 10
switch-distribusi(config-vlan)#name Accountant
switch-distribusi(config-vlan)#vlan 20
switch-distribusi(config-vlan)#name IT
switch-distribusi(config-vlan)#vlan 30
switch-distribusi(config-vlan)#name Management
Penjelasan: VLAN 10, 20, dan 30 dibuat dengan nama Accountant, IT, dan Management. Memberi nama VLAN memudahkan identifikasi peran VLAN di jaringan.
Konfigurasi Trunk Port
switch-distribusi(config)#interface gigabitEthernet 1/0/1
switch-distribusi(config-if)#switchport mode trunk
switch-distribusi(config-if)#switchport trunk allowed vlan 10,20,30
Penjelasan: Port gigabitEthernet 1/0/1 dikonfigurasi sebagai trunk, yang memungkinkan port ini membawa lalu lintas untuk VLAN 10, 20, dan 30.
Konfigurasi Port Access untuk VLAN
switch-distribusi(config)#interface range gigabitEthernet 1/0/2-3
switch-distribusi(config-if-range)#switchport mode access
switch-distribusi(config-if-range)#switchport access vlan 10
Penjelasan: Interface gigabitEthernet 1/0/2-3
dikonfigurasi sebagai port access untuk VLAN 10, sehingga perangkat yang terhubung hanya dapat mengakses VLAN 10. Langkah yang sama dilakukan untuk VLAN 20 dan VLAN 30 pada port yang telah ditentukan.
Simpan Konfigurasi
switch-distribusi(config)#end
switch-distribusi#copy running-config startup-config
Penjelasan: end keluar dari mode konfigurasi, dan copy running-config startup-config menyimpan konfigurasi saat ini ke konfigurasi startup sehingga perubahan tetap ada setelah reboot.
Dengan konfigurasi ini, VLAN yang telah diatur pada router akan dapat terhubung ke jaringan melalui switch. Ini memungkinkan lalu lintas jaringan diatur sesuai dengan VLAN yang telah dikonfigurasi, memastikan segmentasi jaringan yang lebih baik serta kontrol yang lebih efisien atas alur data dalam jaringan.
Setelah konfigurasi VLAN pada switch selesai, langkah selanjutnya adalah memastikan perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan (seperti PC) dikonfigurasi dengan benar agar dapat berkomunikasi melalui VLAN yang telah ditetapkan.
PC Configuration
Router Full Configuration
Router>en
Router#configure terminal
Router(config)#hostname Router-Core
Router-Core(config)#interface gigabitEthernet 0/0.10
Router-Core(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router-Core(config-subif)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router-Core(config-subif)#interface gigabitEthernet 0/0.20
Router-Core(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router-Core(config-subif)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
Router-Core(config-subif)#interface gigabitEthernet 0/0.30
Router-Core(config-subif)#encapsulation dot1Q 30
Router-Core(config-subif)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
Router-Core(config-subif)#exit
Router-Core(config)#ip dhcp pool vlan10
Router-Core(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0
Router-Core(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1
Router-Core(config)#ip dhcp pool vlan20
Router-Core(dhcp-config)#network 192.168.20.0 255.255.255.0
Router-Core(dhcp-config)#default-router 192.168.20.1
Router-Core(dhcp-config)#ip dhcp pool vlan30
Router-Core(dhcp-config)#network 192.168.30.0 255.255.255.0
Router-Core(dhcp-config)#default-router 192.168.30.1
Router-Core(config-subif)#exit
Router-Core(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.10.1
Router-Core(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.20.1
Router-Core(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.30.1
Router-Core(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router-Core(config-if)#no shutdown
Router-Core(config)#end
Router-Core#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Switch Configuration
Switch>en
Switch#configure terminal
Switch(config)#hostname switch-distribusi
switch-distribusi(config)#vlan 10
switch-distribusi(config-vlan)#name Accountant
switch-distribusi(config-vlan)#vlan 20
switch-distribusi(config-vlan)#name IT
switch-distribusi(config-vlan)#vlan 30
switch-distribusi(config-vlan)#name
switch-distribusi(config-vlan)#name Management
switch-distribusi(config)#interface gigabitEthernet 1/0/1
switch-distribusi(config-if)#switchport mode trunk
switch-distribusi(config-if)#switchport trunk allowed vlan 10,20,30
switch-distribusi(config)#interface range gigabitEthernet 1/0/2-3
switch-distribusi(config-if-range)#switchport mode access
switch-distribusi(config-if-range)#switchport access vlan 10
switch-distribusi(config-if-range)#interface range gig 1/0/4-5
switch-distribusi(config-if-range)#switchport mode access
switch-distribusi(config-if-range)#switchport access vlan 20
switch-distribusi(config-if-range)#interface range gig 1/0/6-7
switch-distribusi(config-if-range)#switchport mode access
switch-distribusi(config-if-range)#switchport access vlan 30
switch-distribusi(config)#end
switch-distribusi#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Kesimpulan
Dalam konfigurasi DHCP VLAN Cisco khususnya pada Cisco Packet Tracer, kita dapat mengelola distribusi alamat IP secara otomatis untuk setiap VLAN yang ada di jaringan. Dengan menggunakan DHCP VLAN Cisco, setiap perangkat yang terhubung ke switch melalui port access akan menerima alamat IP yang sesuai dengan VLAN-nya, sehingga mempermudah pengelolaan jaringan dan mengurangi kesalahan konfigurasi manual.