Migrasi hosting dari cPanel ke DirectAdmin sering kali diperlukan untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis, biaya yang lebih hemat, atau perubahan kebijakan layanan hosting. Perpindahan dari satu panel ke panel lainnya bukan hanya soal memindahkan data, tetapi juga memastikan bahwa website tetap berjalan dengan baik tanpa kendala setelah migrasi selesai.
Dalam proses migrasi ini, beberapa tantangan yang mungkin dihadapi meliputi kompatibilitas antara server lama dan baru, konfigurasi database yang berbeda, serta pengaturan email dan DNS yang perlu diperbarui. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan migrasi agar tidak mengalami kehilangan data atau downtime yang berlebihan.
Pada panduan ini, kami akan membahas langkah-langkah migrasi hosting dari cPanel ke DirectAdmin secara sistematis, mulai dari persiapan, backup data, pemindahan file dan database, hingga konfigurasi akhir. Dengan mengikuti tutorial ini, Anda dapat memastikan bahwa proses migrasi berjalan dengan aman, cepat, dan efektif.
Jika Anda ingin melakukan perpindahan panel hosting dengan lancar, ikuti tutorial ini hingga selesai!
Persiapan Sebelum Migrasi
Sebelum memulai proses migrasi, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan agar proses perpindahan berjalan lancar dan aman.

- Pastikan Akses ke Kedua Panel
Anda harus memiliki akses login ke cPanel lama dan DirectAdmin baru. Pastikan juga Anda memiliki hak administrator agar dapat mengelola semua file, database, dan email. - Cek Versi PHP dan MySQL
Pastikan versi PHP dan MySQL/MariaDB di server DirectAdmin sesuai atau kompatibel dengan yang digunakan di cPanel. Jika versi berbeda, Anda mungkin perlu menyesuaikan konfigurasi script website agar tetap berjalan dengan baik. - Backup Data di cPanel
Sebelum migrasi, lakukan backup penuh (full backup) dari akun cPanel untuk memastikan semua data tersimpan dengan aman. Anda bisa menggunakan fitur Backup Wizard di cPanel atau mengunduh file secara manual. - Backup Database
Selain backup file website, ekspor semua database dari phpMyAdmin dalam format.sql
. Hal ini penting untuk memastikan data tetap utuh setelah dipindahkan ke server baru. - Backup Email
Jika Anda menggunakan email di cPanel, pastikan untuk mencadangkan semua email dengan salah satu cara berikut:- Menggunakan Webmail untuk mengunduh pesan penting.
- Menggunakan IMAP pada aplikasi email seperti Outlook atau Thunderbird agar semua email tetap tersimpan di perangkat lokal.
- Cek Pengaturan DNS dan Nameserver
Catat pengaturan DNS atau nameserver domain Anda di cPanel, karena setelah migrasi Anda perlu mengupdate DNS agar mengarah ke server baru. - Pastikan Kapasitas Hosting Baru Memadai
Pastikan paket hosting DirectAdmin memiliki kapasitas storage, bandwidth, dan spesifikasi server yang cukup untuk menampung data dari cPanel. - Siapkan Akun FTP atau SSH (Opsional)
Jika Anda memiliki banyak file besar, pertimbangkan untuk menggunakan FTP atau SSH (rsync) untuk mempercepat proses transfer file dari cPanel ke DirectAdmin.
Langkah – Langkah Migrasi
Setelah persiapan selesai, Anda dapat mulai melakukan migrasi data dari cPanel ke DirectAdmin dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Backup Data di cPanel
- Masuk ke cPanel dan buka Backup Wizard.
- Pilih Full Backup dan simpan file backup di home directory atau unduh ke komputer Anda.
- Jika ingin memindahkan secara manual, unduh file situs web melalui File Manager atau FTP.
2. Persiapan File Backup untuk DirectAdmin
- Ganti Nama File Backup:
- Ubah nama file backup menjadi
cpmove-username.tar.gz
, di manausername
adalah nama pengguna akun cPanel Anda sebelumnya. - Pastikan juga ownership filenya diubah ke root
chown root:root cpmove-username.tar.gz
- Ubah nama file backup menjadi
- Pastikan Nama Pengguna Konsisten:
- Gunakan nama pengguna yang sama seperti di cPanel saat membuat akun di DirectAdmin untuk memastikan kompatibilitas.
3. Restore File ke DirectAdmin
- Unggah File Backup:
- Masuk ke DirectAdmin dan buka File Manager.
- Unggah file
cpmove-username.tar.gz
ke direktori home pengguna.
- Restore Backup:
- Gunakan fitur restore di DirectAdmin untuk memulihkan data dari file backup yang telah diunggah.
4. Migrasi Database
- Di cPanel:
- Buka phpMyAdmin dan ekspor database ke format
.sql
.
- Buka phpMyAdmin dan ekspor database ke format
- Di DirectAdmin:
- Buat database baru melalui MySQL Management.
- Impor file
.sql
yang telah diekspor menggunakan phpMyAdmin di DirectAdmin.
5. Konfigurasi Database pada Situs Web
- Perbarui file konfigurasi situs web seperti
wp-config.php
(untuk WordPress) atauconfig.php
agar sesuai dengan database yang baru.
6. Migrasi Email
- Jika menggunakan email di cPanel, backup semua email melalui Webmail atau unduh dengan IMAP ke aplikasi email.
- Di DirectAdmin, buat akun email yang sama dan impor kembali email menggunakan IMAP.
7. Update DNS dan Nameserver
- Setelah semua data berhasil dipindahkan, perbarui nameserver domain agar mengarah ke server baru.
- Tunggu propagasi DNS yang biasanya memakan waktu 24-48 jam.
Uji Coba dan Verifikasi
- Cek tampilan situs web dan pastikan semua fungsi berjalan normal.
- Uji coba login ke panel admin situs web dan pastikan database tersambung dengan baik.
- Periksa pengiriman dan penerimaan email.
Kesimpulan
Kini migrasi dari cPanel ke DirectAdmin dapat dilakukan dengan lebih mudah berkat fitur bawaan DirectAdmin yang memungkinkan pengguna mengonversi akun dari cPanel secara langsung. Proses ini melibatkan pembuatan file backup dalam format user.admin.username.tar.zst
, yang kemudian digunakan untuk merestore akun ke DirectAdmin.
cpmove-username.tar.gz --> user.admin.username.tar.zst --> proses restore akun D
irectAdmin
Dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan, migrasi dapat dilakukan secara efisien tanpa kehilangan data. Namun, perlu diingat bahwa cPanel masih menjadi control panel yang paling populer, sehingga jika Anda ingin kembali ke cPanel, proses konversi sebaliknya juga tersedia.
Semoga tutorial ini membantu dalam proses migrasi Anda! 🚀 Jika ingin tahu cara migrasi dari DirectAdmin ke cPanel, cek tutorialnya di sini.